Jumat, 28 Oktober 2011

PERENCANAAN DAKWAH DI DESA JATIREJO LENDAH KULON PROGO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Kata dakwah berasal dari bahasa arab yaitu fi’il madhi yang artinya merayu, memanggil atau menjamu. Sedangkan pengertian dakwah dalam Al Qur’an adalah panggilan atau seruan pada umat manusia untuk menuju pada jalan Allah (Q.S. Yusuf :108) yaitu jalan menuju Islam. Dakwah menurut terminologi adalah sebagai suatu kegiatan ajakan baik dalam bentuk lisan, tulisan, tingkah laku, dan sebagainya yang dilakukan secara sadar dan berencana dalam usaha mempengaruhi orang lain baik secara individu maupun kelompok agar timbul suatu pengertian dan kesadaran pada diri mereka. Dengan demikian esensi dakwah akan terlekat pada ajakan atau dorongan serta rangsangan terhadap orang lain untuk keuntungan pribadinya dan bukan untuk kepetingan juru dakwah. Tugas dan kewajiban dakwah, dalam pengertian luas adalah tanggung jawab setiap Muslim. Kapan, dimanapun, apapun posisi, jabatan, profesi dan keahliannya. Tugas dan tanggung jawab adalah tuntutan kehidupan yang tak bisa dielakkan. Setiap manusia yang brilian tidak akan pernah lari darinya sekalipun ia amat melelahkan dan banyak bahkan kadang lebih banyak dari waktu yang tersedia. Malah, tanggung jawab itu sering tidak dapat dituntaskan sehingga perlu dilanjutkan oleh yang lain. Karena ia datang terus-menerus seiring berjalannya waktu. Semakin bergulir semakin banyak tugas dan tanggung jawab yang mesti dipikul. Ia muncul dan terus muncul sesuai dengan tuntutan zamannya. Terlebih lagi tanggung jawab terhadap dakwah (mas’uliyatud da’wah). Ini karena dakwah adalah sebuah pekerjaan yang akan menghantarkan ketinggian dan kekuatan umat (QS Ali Imran [3]: 110). Dakwah ini pula akan menyebabkan kebahagiaan yang hakiki, di dunia maupun di akhirat (QS Ali Imran [3]: 104). Sekalipun tanggung jawab selalu datang, namun kader dakwah tidaklah boleh mengeluh dan kecewa terhadapnya. Kader harus selalu memandang bahwa tanggung jawab merupakan sesuatu yang dapat memuliakan dirinya meski ia kesulitan untuk memikulnya. Sehingga bila telah selesai menunaikan satu tanggung jawabnya, ia perlu menyiapkan diri untuk segera melaksanakan tugas barunya. Sebagaimana firman Allah SWT: “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain”. (QS. Al Insyirah: 7). B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk dakwah yang akan dilakukan dan dilaksanakan di desa Jatireji Lendah Kulon Progo? 2. Faktor- faktor apa yang medukung pelaksanaan dakwah di desa Jatirejo Lendah Kulon Progo? C. Tujuan Penelitian 1. Mendeskripsikan bentuk dakwah yang akan dilakukan dan dilaksanakan di desa Jatirejo Lendah Kulon Progo. 2. Mengetahui faktor- faktor yang mendukung pelaksanaan dakwah di desa Jatirejo Lendah Kulon Progo.
BAB II Kajian Teori Dalam merencanakan proses dakwah perlu memperhatikan interaksi sosial yang membawa keberrhasilan dakwa. Dalam surat Ali Imron ayat 104 merupakan landasan teori dari proses dakwah dan penerangan tentang agama pada masyarakat berbagai lapisan. Didalam proses kegiatan dakwah itu terdapat beberapa komponen dakwah agar proses dakwah berjalan lancar. Komponen dakwah tersebut adalah sebagai berikut . 1. Pelaksanaan dakwah yang disebut subjek dakwah. Biasanaya subjek dakwah ini adalah seperti ulama, da’i, muballigh dan ustad. Faktor ini merupakan kunci dakwah oleh karena itu ia bisa disebut sebagai pemegang alat dakwah. 2. Objek atau sasaran dakwah yaitu berupa manusia yang harus dibimbing dan dibina mejadi manusia beragam sesuai dengan tujuan dakwah. 3. Metode dakwah adalah cara berdakwah yang tepat sehingga materi dakwah akan terlaksana dengan baiak dan bisa diterima oleh objek dakwah dengan baik pula. Seorang muballigh dapat mempunyai beberapa metode berdakwah dan dapat memilih metode yang tepat sehingga dalam berdakwah tidak sia- sia. Metode dakwah tersebut adalah sebagai berikut; a) Dakwah bil lisan yaitu dakwah yang dilakukan dengan lisan, dapat dilakukan dengan cara berikut :  Qoulun ma’ruf yaitu dengan berbicara dalam pergaulan sehari- hari yang disertai denga fisi dan misi agama.  Muzhakarah yaitu mengingatkan orang lain jika berbuat salah, baik dalam ibadah maupun dala perbuatan.  Nasihatuddin yaitu memberi nasihat kepada orang yang telah dilanda problem kehidupan agar mampu melaksanakanagamanya dengan baik,  Majelis ta’lim seperti pembahasan terhadap bab- bab yang menggunakan buku atau kitab dan berakhir dengan dialog,  Penyajian umum yaitu menyajikan materi materi dakwah di depan umum  Mujadalah yaitu berdebat dengan menggunakan argumentasi serta alasan dan diakhiri dengan kesepakatan bersama. b) Dakwah bil kitab adalah dakwah dengan menggunakan ketrampilan tulis menulis berupa artikel atau naskah yang kemudian dimuat di majalah, surat kabar ,buletin dan sebagainya c) Dakwah dengan menggunakan alat elektrinik yaitu dakwah dengan memanfaatkan alat- alat elektronik seperti radio, televisi internet komputir dan alat- alat elektronik lainya. d) Dakwah bil hal adalah dakwah melalui kegiatan- kegiatan yang langsung menyentuh pada masyarakat sebagai objek dakwah. 4. Adanya logistik dakwah yaitu dana yang dibutuhkan dalam rangka pelaksanaan dakwah. 5. Materi dakwah yaitu materi yang akan diberikan dalam berdakwah, dan materi ini dapat diberikan menurut situasi dan kondisi objek dakwah. 6. Media dakwah adalah alat yang akan digunakan dalam berdakwah. Media ini dapat berupa alat- alat elektronik, alat cetak, gedung, dan seni. BAB III PEMBAHASAN Dalam perencanaan dakwah ini pemakalah akan menyampaikan komponen- komponen dakwah yang dapat membantu dan memperlancar proses dakwah yang akan dilaksanakan di desa Jatirejo Lendah Kulon Progo. Inshaaallah komponen- komponen yang akan digunakan dan akan mendorong lancarnya proses dakwah tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pelaksana dakwah subjek dakwah Dalam proses dakwa yang akan dilaksanakan di desa Jatirejo ini pelaksana dakwahnya inshaaallah adalah para dai atau ustad yang ada di sekitaran desa Jatirejo, yang kemungkinana juga akan ditambah dengan para dai-dai dari luar kota yang lebih profesional. Dengan adanya dai- dai dari luar daerah tersebut diharapkan dapat menambah suntikan motifasi dan semangan masyarakat untuk berpartisifasi dalam proses dakwah. Para dai yang didatangkan tersebut bisa menyampaikan dakwahnya pada saat pengajian akbar yang dilaksanakan di masjid- masjid yang ada di sekitar desa jatirejo. 2. Objek dakwah Objek dakwah dala perencanaan dakwah ini adalah semua masyarakat di desa Jatirejo dan sekitarnya. Dalam perencanaan dakwah ini sasaran yang paling ditekankan adalah pada para remaja/ pemuda yang ada di sekitar desa Jatirejo. Selain pemuda juga para anak- anak yang ada disekitaran desa Jatirejo. Dipilinya para pemuda dan anak- anak karena diharapkan masa depan desa tersebut akan mencetak para bibit- bibit unggul yang dapat berguna dalam agama,masyarakat, bangsa dan dirinya sendiri. 3. Metode dakwah Metode dakwah yang akan dipakai dalam dakwah tersebut adalah metode dakwah Bil Hal/dalam perbuatan. Maksunya dengan cara mendekatkan mereka lalu mengajak mereka dalam hal kepengurusan ikatan remaja masjid atau mushallah, dan memberikan pengajaran kepada mereka baik melalui Tausiah Agama atau dalam hal diskusi dan mengadakan bakti sosial untuk merubah tatanan ekonomi di desa ini. 4. Logistik dakwah Dana atau logistik dakwah yang dibutuhkan adalah sekitar belasan juta menyesuaiakan pemeroleh dan yang bisa dimaksimalkan. Dana- dana tersebut dapat diperoleh dengan cara mengajukan proposal pada bupati dan kelurahan. Tidak lupa juga dari masjid- masjid dan musholla- musholla yang ada disekitar desa jatirejo. 5. Materi dakwah Materi dakwah yang akan disampaikan adalah mempunyai poin- poin pokok yang harus tercapai. Poin- poin pokok tersebuta adalah sebagai berikut: a) mengajak remaja untuk berpartisipasi dalam kegiatan ikatan remaja masjid. b) Memberikan motivasi untuk remaja dan orang tua agar potensi di dalam diri mereka dapat tebangun. c) Pengajaran atau tausiyah yang di berikan oleh ahli agama. d) Bakti sosial untuk merubah sedikit ekonomi perkampungan tersebut menjadi lebih baik Jiadi materi yang akan diberikan harus mempunyai tujuan pokok yang tercantum diatas. Sehingga sasaran dakwah akan tercapai dengan meperhatikan objek dakwah. 6. Media dakwah. Media dakwah yang akan digunakan untuk memperlancar proses dakwah yang akana dilakukan di desa Jatirejo adalah sebagai berikut: a) Alat- alat elektronik, yaitu menggunakan koputer dan televisi untuk mencari informasi sehingga dapat digunakan dalam berdakwah. b) Tempat terbuka yaitu menggunakan lingkungan sekitar warga iuntuk bekerja bakti meperbaiki jalan- jalan dan memperbaiki prasarana umum yang sudah rusak. c) Gedung bangunan yaitu berupa masjid- masjid atau musholla yang ada disekitar desa Jatirejo untuk penyampaian materi atap rapat. d) Seni yaitu menggunakan kesenian wayang. Kesenian ini ditujukan kepada orang tua yang ada disekitaran desa Jatirejo. Dengan adanya wayang yang bertema keagamaan diharapkan para orang tua depat mempertebal keimananya. Dengan adanya komponen- komponen dakwah di atas diharapkan proses dakwah yang akan dilaksanakan di desa Jatirejo akan berjalan lancar dan sesuai dengan yang diinginkan. Selain komponen- komponen tentu saja diperlukan kerja keras yang dilakukuan para dai dan ustad yang akan menyampaikan dahwah.bantuan dan partisipasi masyarakan juga tak lupa untuk memperlancar proses dakwah tersebut. Dakwah yang akana dilakukan di desa Jatirejo ini adalah mempunyai tujuan besar. Tujuannya agar masyarakat di desa ini dapat terbangun potensinya masing-masing serta lebih mngerti dalam masalah keagamaan hingga dapat tau pula akan bahayanya mengkonsumsi minum-minuman keras dan mendapat kegiatan yang lebih baik setelah diajak ke dalam kepengurusan ikatan remaja masjid, dan ini dikhususkan pada para pemuda dan anak- anak. Lalu dalam sektor ekonomi yang kurang mampu dapat di ringankan melalui bakti sosial yang di laksanakan sehingga orang tua pun tak terlupakan untuk mendapatkan tujuan dakwah yang akan dilakukan ini. BAB IV KESIMPULAN Dakwah yang akan dilakukan di desa Jatirejo Lendah Kulon Progo adalah menggunakan metode dakwah Bil Hal/dalam perbuatan. Metode itu disesuaikan dengan keadaan objek dakwah yang selama ini kurang diperhatikan tentang kondisi para pemuda dan anak- anak. Selain metode dakwah untuk memperlancar proses dakwah juga dibentuk komponen- komponen dakwah. Komponen tersebut meliputi ; subjek dakwah, objek dakwah, metode dakwah, logistik dakwah, materi dakwah dan alat dakwah. Sehingga dengan adanya komponen- komponen dakwah tersebut diharapkan proses dakwah yang akan dilaksanakan di desa Jatirejo akan berjalan lancar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Tujuan yang diinginkan adalah agar masyarakat di desa ini dapat terbangun potensinya masing-masing serta lebih mngerti dalam masalah keagamaan hingga dapat tau pula akan bahayanya mengkonsumsi minum-minuman keras dan mendapat kegiatan yang lebih baik setelah diajak ke dalam kepengurusan ikatan remaja masjid, dan ini dikhususkan pada para pemuda dan anak- anak. Lalu dalam sektor ekonomi yang kurang mampu dapat di ringankan melalui bakti sosial yang di laksanakan sehingga orang tua pun tak terlupakan untuk mendapatkan tujuan dakwah yang akan dilakukan ini. Daftar Pustaka Al- Qur’an Al-Qarim Sudarto.2000. Menejemen Dakwah. Yogyakarta: Universitas Ahmad Dahlan Rafi’udin. 1997. Prinsip dan Startegi Dakwah. Bandung: Pustaka Setia Sanwar, Amunudin. 1986. Pengantar Ilmu Dakwah. Semarang : Fakultas Dakwah IAIN Walisongo. MAKALAH PERENCANAAN DAKWAH DI DESA JATIREJO LENDAH KULON PROGO Disusun Oleh: Yusuf Subekti (08003023) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar